Selasa, 21 Februari 2012

Bertani Nusantara


Pertanian Sistem Merdeka

Sistem Merdeka adalah satu model pertanian non kimia yang menggunakan bacterial untuk pemupukan dan penanggulangan hama .Perbedaan utama Sistem Merdeka dengan model pertanian organic lain adalah kemudahan penerapan sistem, rendahnya biaya dan jaminan hasil. Kemudahan penerapan Sistem Merdeka adalah tidak adanya keharusan petani merubah cara bertanam kecuali mengganti bahan-bahan kimia (pupuk dan obat-obat hama) dengan pemakaian pupuk Merdeka Fertilizer dan penambahan kompos 1 – 2 ton per hektar. Pupuk Merdeka Fertilizer adalah pupuk organic cair yang berbasis bakteri, bioprotectan alami, dan sekaligus dapat berfungsi pengendali hama alami.

Pupuk organic berbasis bakteri bekerja dengan cara menambahkan microbia pada tanah yang berfungsi menyediakan unsur-unsur hara makro dan mikro dari lingkungan setempat. Bakteri tanah bekerja sesuai dengan kebutuhan tumbuhan yang berada di lingkungan tersebut. Semakin banyak tanaman yang tumbuh pada lahan maka bakteri semakin cepat melakukan replikasi sehingga tanah menjadi semakin subur dan kesuburan menjadi tidak terbatas. Penanggulangan gulma cukup dengan menambah jenis tanaman yang bermanfaat pada suatu lahan garapan sehingga tidak ada lagi tempat bagi gulma yang dianggap mengganggu. Penambahan jenis tanaman produktif pada suatu lahan garapan justru akan mempercepat kesuburan tanah karena replikasi bakteri semakin besar jumlahnya. Tanaman tidak akan kekurangan unsur karena bakteri senantiasa menyediakannya. Model pertanian multiculture (sistem tumpangsari) sangat dianjurkan dengan Sistem Merdeka. Pada tanaman padi, penanggulangan gulma dengan merubah jarak tanam menjadi lebih pendek yaitu dari model jarak tanam 20 X 30 cm menjadi 20 X 10 cm. Penambahan kompos yang relative sedikit dibutuhkan untuk memperbaiki sifat fisik tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur dan airasi udara lebih baik.

WBC (Wereng Batang Coklat) yang menyerang secara endemic di pulau Jawa dan Sumatra termasuk hama paling ditakuti petani padi. Jenis hama ini telah merusak tanaman padi di berbagai tempat dengan kadar membahayakan karena telah mengancam stok beras nasional. Beberapa kabupaten di Jawa Tengah bahkan telah membuat PERDA pelarangan menanam padi selama satu musim untuk memotong mata rantai siklus hidup WBC.

Pupuk Merdeka Fertilizer berfungsi ganda yaitu sebagai pupuk untuk penyubur tanah juga pengendali hama. Pengendalian hama tanaman dilakukan dengan cara penyemprotan pada tanaman yang diserang hama. Kandungan Pupuk Merdeka Fertilizer di samping berisi bakteri tanah juga berisi bakteri yang berfungsi merusak cangkang telur hama. Telur yang telah rusak cangkangnya tidak dapat menetas. Serangan hama paling berbahaya adalah hama yang baru saja menetas. Kebutuhan makan hama yang baru menetas ini sangat besar untuk pertumbuhan tubuhnya menjadi dewasa. Di samping itu, hama yang baru saja menetas tidak dapat berpindah tempat sehingga dia akan memakan tumbuhan yang ditempati untuk menopang hidupnya. Tumbuhan yang batang dan daunnya keras tidak disukai. Hal ini menjadikan Pupuk Merdeka Fertilizer® menggantikan fungsi obat-obat anti hama kimia atau yang organic sehingga menekan biaya.

Hasil uji lapangan pemakaian Pupuk Merdeka Fertilizer® tidak mengurangi hasil meskipun tanpa penambahan unsur kimia sama sekali sejak pemakaian pertama kali. Ketakutan para petani beralih ke model pertanian non kimia adalah penurunan hasil ketika rekomendasinya adalah pencabutan total bahan-bahan kimia sejak awal. Peningkatan hasil pada pemakaian pupuk organic yang lain terjadi setelah musim tanam (MT) ketiga. Kenyataan di lapangan, pemakaian Pupuk Merdeka Fertilizer® justru meningkatkan hasil sejak pertama kali tanam. Pada tanaman padi penambahan hasil terjadi karena bobot bulir padinya yang lebih berat, kerontokan pada waktu panen yang kecil, malai yang lebih panjang, kepadatan isi bulir padi, dan rendahnya gabah yang gabug. Pada tanaman cabai peningkatan hasil terjadi karena jumlah buah yang lebih banyak, bobot yang lebih berat, buah yang tahan lama dan usia produktif yang lebih panjang. Pada jenis tanaman lain mengikuti hasil yang didapat dari panenan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar